Cinta Anugerah Istimewa Allah.............

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Friday, August 28, 2015

JUS CALIPH: SUNNAH SUPPLEMENT FOR KIDS



Ibubapa yang prihatin akan memberikan anak-anak mereka makanan tambahan untuk kecergasan minda dan tumbesaran anak-anak mereka.

Namun, produk yang tidak berkesan dan rasa kurang enak tidak digemari anak-anak akan menyebabkan kerugian kemudian hari.

Cubalah Caliph - Sunnah Supplement for Kids. InsyaAllah anak-anak anda pasti gemarinya dan akan mendapat menikmati 1001 khasiat didalamnya.

Hubungi nombor yang tertera untuk maklumat lanjut.



Thursday, August 27, 2015

JUS CALIPH: SUNNAH SUPPLEMENT FOR KIDS

JUS CALIPH: KANDUNGAN BAHAN-BAHAN DALAM CALIPH JUS MINDA SUNNAH


Mengandungi makanan Sunnah yang amat kaya dengan vitamin, mineral dan serat yang dapat membantu sistem imunisasi tubuh anak anda.



KURMA
  • Kaya dengan Zat Besi, Kalsium, Fosforus, Sodium, Potassium, Vitamin A dan C serta Niasin



MADU
  • Mengandungi Vitamin A, B-Kompleks, C, E, dan K, Kalsium, Sulfur, Fosforus, Zat Besi, Karbon, Kalium, Klorin, Kuprum, Manganse, Silica, Riboflavin, Protein, Potassium, 10Hda, Kromium.


KISMIS
  • Mengandungi Magnesium, Zat Besi, Kalsium, Fosforus, Kalium, Vitamin C, B6, K, Folat, dan Riboflovin


DELIMA
  • Mengandungi Potassium yang tinggi, Fosfor, Kalsium, Zat Besi, Sodium, Vitamin A, B1, B2, B3 & C


OMEGA 3 & 6
  • Membantu meningkatkan kesihatan otak dan meningkatkan daya ingatan.


BUAH TIIN
  • Mengandungi Serat, Kalsium, Zat Besi, Vitamin B6 dan E, Potassium



APRIKOT
  • Mengandungi Zat Besi, Potassium, Beta Karotena, Vitamin B17 dan sangat tinggi kandungan seratnya

Wednesday, August 26, 2015

JUS CALIPH: SUNNAH SUPPLEMENT FOR KIDS


JUS CALIPH: FUNGSI / KELEBIHAN / MANFAAT / KEBAIKAN CALIPH JUS MINDA SUNNAH


Jus ini tinggi dengan kandungan Serat, Kalsium, Vitamin dan Minerals yang sangat membantu untuk tumbesaran dan perkembangan otak kanak-kanak.

Amalan pengambilan gabungan makanan Sunnah ini melalui Jus Caliph bukan sahaja mampu menjadi pemangkin kepada kesihatan terunggul, malahan membantu anak-anak kita memperoleh keberkatan dengan mengamalkan makanan Sunnah dalam kehidupan seharian.. InsyaAllah..

Bagi memudahkan anak-anak anda mengamalkan makanan Sunnah dan mendapat khasiat untuk pertumbuhan dan perkembangan otak mereka, cubalah Jus Caliph - Sunnah Supplement For Kids.



JUS CALIPH: SUNNAH SUPPLEMENT FOR KIDS



PENGENALAN: APA ITU CALIPH JUS MINDA SUNNAH?


Caliph Jus Minda merupakan supplement untuk anak-anak anda yang berasaskan makanan Sunnah dan dihasilkan dalam bentuk cecair yang memudahkan pengambilan.

Rasa Mix Berry yang masam masam manis pasti akan menjadi kegemaran si cilik anda.

Diformulasikan khusus untuk perkembangan minda di samping memelihara kesihatan dalaman dan luaran anak-anak anda.


Tuesday, June 2, 2015

WASIAT GURU MULIA DALAM MENGHADAPI BULAN RAMADHAN

بســــم الله الرحمان الرحيم
الحمد لله رب العالمين حمداً يوافى نعمه ويكافئ مزيده
للهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد
كما صليت على سيدنا إبراهيم وعلى آل سيدنا إبراهيم
اللهم بارك على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد
كما باركت على سيدنا إبراهيم وعلى آل سيدنا إبراهيم
في العالمين إنك حميد مجيد
– Selawat Ibrahimiyyah

اللهم أنت ربي لا إله إلا أ نت خلقتني وأنا عبدك
وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت
أعوذ بك من شر ما صنعت
أبوء لك بنعمتك علي وأبوء لك بذنبي
فاغفر لي فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت
– Sayyidul Istighfar


الســــلام عليكم ورحمة الله وبركـــاته
As-Salamu’alaikum warahmatuLlahi wabarakatuh. Al Hamdulillah wasy-SyukruliLlah, yang telah melanjutkan usia kita dalam ni’mat Iman, Islam dan Ihsan, dalam keadaan sihat wal’afiah dan sesungguhnya kepada ALLAH jualah tempat kita kembali.

Saudara-saudariku yang Dimuliakan ALLAH, insya’ALLAH, tidak lama lagi, kita akan berada di dalam bulan yang penuh berkah, rahmah, pengampunan, kebahagiaan dan ganjaran dari ALLAH ‘Azzawajalla. Bulan yang dirindui dan senantiasa dinanti-nantikan oleh ummat Nabi Muhammad ibn ‘AbdiLlah ShalALLAHu’Alaihi wa Alihi waShahbihi waSallam, penghulu segala bulan iaitu bulan Ramadhan. 

Dengan itu, insya’ALLAH, hamba ingin mengambil kesempatan pada hari yang berbahagia ini untuk berkongsi sama sekali lagi salah sebuah wasiat dari Guru Mulia kita bersama, al-Musnid al-‘Allamah al-Hafiz al-‘Arif biLlah ad-Dai’e iLlah al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafiz BSA, HafizahuLlah wa Ra’ah, dalam ceramah beliau dalam menghadapi bulan Ramadhan yang disampaikan kembali oleh Guru Mulia kita bersama, ad-Dai’e iLlah al-Habib Munzir bin Fuad bin ‘Abdurahman bin ‘Ali al-Musawa, ‘Alaihi RahmatuLlah, “Saya mengulas sebagian wasiat-wasiat Guru Mulia, bahawa seyogyanya ada 3 hal yang harus kita laksanakan di awal bulan Ramadhan ini, yaitu:
  • Gembira dan senang dengan datangnya bulan Ramadhan, sebagaimana firman ALLAH سبحانه وتعالى :
“Katakanlah (wahai Muhammad صلى الله عليه وسلم) dengan datangnya Anugerah ALLAH dan RahmatNYA. Maka dengan itu hendaknya mereka bergembira.”

(Yunus ayat 58)

Dan juga Sabda RasuluLlah صلى الله عليه وسلم :
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan menjaganya dengan segenap kemampuannya, maka diampunilah seluruh dosanya yang telah lalu.”
 (Hadiths Riwayat Bukhari dan Muslim رحمة الله تعالى عليهم أجمعين)

Dan diriwayatkan oleh Salman رضي الله تعالى عنه, bahwa RasuluLlah صلى الله عليه وسلم menyampaikan ceramahnya pada kami di hari terakhir bulan Sya’ban :
“Wahai para manusia sekalian, telah menyelimuti kalian bulan Agung yang penuh keberkahan, bulan yang padanya suatu malam yang lebih mulia dari 1,000 bulan, ALLAH menjadikan puasa di bulan ini merupakan hal yang fardhu (wajib), dan menjadikan Qiyam (tarawih) merupakan hal yang sunnah, barangsiapa yang beribadah dengan satu macam kebaikan maka sama saja pahalanya dengan menjalankan ibadah yang fardhu, barangsiapa yang beribadah dengan hal yang fardhu maka seakan ia telah mengerjakan 70X hal fardhu tersebut, inilah (Ramadhan) merupakan bulan kesabaran, dan balasan atas kesabaran adalah Syurga, inilah bulan kita saling membantu satu sama lain, inilah bulan dimana ALLAH menumpahkan rezekiNYA bagi orang mukmin.”
(Hadiths Riwayat Imam Ibn Khuzaimah رحمة الله تعالى dalam shahihnya)

  • Menjaga diri dan berhati-hati dari hal-hal yang membuat kita terhalangi dan terusir dari kemuliaan Ramadhan, diantaranya adalah:
menjaga lidah kita dari berdusta dan menjaga pula perbuatan kita dalam kedustaan dan penipuan, juga ucapan-ucapan buruk dan perbuatan buruk dari berbuka puasa dengan makanan haram dan syubhat, dari perbuatan yang menjatuhkan pahala puasa seperti memandang aurat yang bukan muhrimnya, dari berdusta dan membicarakan aib orang lain, dari memutuskan hubungan silaturahmi, dari minum arak, ganja dan narkotika, dari dengki dan kebencian terhadap sesama muslimin, dan dari berbuat durhaka pada kedua orang tua. Dan berhati-hatilah wahai mukimin dari berbuka puasa tanpa sebab yang jelas.
Sabda RasuluLlah صلى الله عليه وسلم :
“Barangsiapa yang berbuka di hari Ramadhan tanpa sebab sakit, atau safar, atau udzur syar’i lainnya, maka tiadalah ia akan bisa membayarnya walaupun ia berpuasa sepanjang masa.”
(Hadiths Riwayat Tirmidzi, Nasa`i, Abu Daud, Ibn Maajah, Ibn Khuzaimah dan Imam Baihaqi رحمة الله تعالى عليهم أجمعين)

Maka berhati-hatilah wahai mukmin dalam menjaga keadaan puasamu, dan jangan pula kau berbuka puasa sebelum yakin telah tiba waktunya, karena sunnah untuk bersegera dalam buka puasa adalah setelah yakin sepenuhnya telah masuk waktu berbuka puasa.

  • Yang terakhir adalah bersungguh-sungguh dalam menghadapi hujan anugerah di bulan mulia ini, dan bersungguh-sungguh mendapatkan anugerah berlipat gandanya berbagai pahala dan di bentangkannya kesempatan untuk meraih derajat yang agung.
Telah bersabda RasuluLlah صلى الله عليه وسلم :
“Sesungguhnya ALLAH telah mewajibkan bagi kalian berpuasa di siang harinya dan telah pulah mensunnahkan bagi kalian mendirikan shalat sunnah di malam harinya (tarawih), barangsiapa yang melakukan keduanya dengan keimanan dan kesungguhan, maka ia akan lepas dari seluruh dosanya sebagaimana saat ia baru dilahirkan oleh ibunya.”
(Hadiths Riwayat Imam Nasa`i رحمة الله تعالى)

Maka seyogyanya kita memperbanyak berbagai amal ibadah di bulan mulia ini, terutama menjaga shalat lima waktu dengan berjamaah, dan ketahuilah bahwa menjamu orang lain berbuka puasa merupakan hal yang agung pahala nya, sabda RasuluLlah صلى الله عليه وسلم :
“Barangsiapa yang menyediakan buka puasa bagi yang berpuasa dibulan Ramadhan, maka diampuni seluruh dosa nya, dan kebebasan bagi nya dari api neraka, dan ia mendapatkan pahala puasa tersebut.”
(Hadiths Riwayat Ibn Khuzaimah رحمة الله تعالى dalam shahih nya)

Sabda RasuluLlah صلى الله عليه وسلم :
“Barangsiapa yang menyediakan buka puasa bagi orang yang berpuasa Ramadhan dengan makanan dan minuman yang halal, maka akan bershalawatlah para Malaikat baginya sepanjang waktu Ramadhan, dan akan bershalawatlah padanya Malaikat Jibril dimalam Lailatulqadr.”
(Hadiths Riwayat Imam Thabrani رحمة الله تعالى)

Sabda RasuluLlah صلى الله عليه وسلم :
“Diberikan untuk ummatku dibulan Ramadhan lima hal yang tidak diberikan pada para Nabi sebelumku, yaitu saat malam pertama bulan Ramadhan, ALLAH memandangi mereka dengan iba dan kasih sayangNYA, dan barangsiapa yang dipandangi ALLAH dengan iba dan kasih sayangNYA maka tidak akan pernah diseksa selama-selamanya, yang kedua adalah aroma tidak sedap dari mulut mereka di sore harinya lebih indah dihadapan ALLAH daripada wanginya Misk (bau tidak sedap orang yang berpuasa akan menyusahkan mereka dan akan membuat mereka merasa terhina, namun balasan untuk keredhaan mereka karena hal yang tidak mereka sukai dan perasaan terhina itu adalah justeru di sisi ALLAH hal itu sangatlah mulia), yang ketiga adalah sungguh para malaikat memohonkan pengampunan dosa bagi mereka sepanjang siang dan malam, yang keempat adalah ALLAH memerintah kepada Syurga seraya berfirman : “Bersiaplah engkau (wahai Syurga), dan bersoleklah untuk menyambut hamba-hambaKU, AKU iba melihat mereka, barangkali mereka mesti beristirehat karena kepayahan menghadapi kehidupan mereka didunia untuk menuju Istana-IstanaKU dan Megahnya KedermawananKU”, yang kelima adalah ketika malam terakhir dibulan Ramadhan maka diampunilah bagi mereka seluruhnya, maka bertanyalah seorang sahabat : “Apakah itu hadiah orang yang mendapatkan Lailatulqadr Wahai Rasulullah?”, maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda : “Tidak, bukankah bila kau melihat para buruh bila selesai dari pekerjaannya harus segera dilunasi upahnya?”
(Hadiths Riwayat Imam Baihaqi رحمة الله تعالى)

Maka ketahuilah bahwa RasuluLlah صلى الله عليه وسلم bersungguh-sungguh dalam beribadah pada bulan Ramadhan, lebih dari kesungguhannya di bulan lain, dan RasuluLlah صلى الله عليه وسلم sangat teramat bersungguh-sungguh dalam beribadah di 10 malam terakhir bulan Ramadhan lebih dari kesungguhannya di hari-hari Ramadhan lainnya. 

Maka berpanutlah pada Imam mu Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, janganlah tertipu dengan mengikuti kebiasaan sebagian orang yang bersungguh-sungguh di awalnya dan bermalas-malasan di akhirnya, karena kemuliaan justeru berpuncak pada akhirnya.

Wahai ALLAH perkenankan kami melewati kemuliaan Ramadhan, berpuasa dan menegakkan bermacam-macam amal mulia padanya, dari pembacaan al-Qur`an dan bertafakkur atas maknanya, serta menyambung silaturahmi serta berbuat baik dengan tetangga, dan selamat dari segala hal yang menghalangi kami dari kemuliaannya, dan Shalawat serta Salam atas Nabi Muhammad dan Keluarga serta Sahabatnya walhamduliLlahi Rabbil’Alamiin… amiin.” – SUMBER

اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
اللهم إنا نسألك رضاك والجنة ونعوذ بك
من سخطك والنار برحمتك يا أرحم الراحمين
اللهم صل على سيدنا محمد
وأنزله المنزل المقرب منك يوم القيامة
اللهم صل على روح سيدنا محمد في الأرواح
وعلى جسده في الأجساد وعلى قبره في القبور
جزى الله عنا سيدنا محمداً
صلى الله عليه وآله وسلم ما هو أهله
بارك الله فيكم وجزاكم الله خير الجزاء
الله تعالى أعلم بالصواب والحمد لله رب العالمين

Tuesday, August 19, 2014

Catatan Hati di Harijadi...


Bismillahirrahmanirrahim.............................

Tersentak dengan bacaan, yakni kata-kata yang pernah diucapkan oleh Sayidina Ali r.a: 

“Manusia semua tidur, bila mati baru mereka terjaga.” 

Teringat pula kata-kata Imam Ghazali: 

“Ada manusia yang sedang ketawa ria, sedangkan kain kafannya sedang dirobek-robekan.”

"Ya,3 hari lepas  (16 Ogos ) ulang tahun kelahiranku. Sudah lebih suku abad aku bernaung di bawah langit-Mu ya Allah. Belum pun aku terasa menjadi hamba-Mu yang sebenar. Masih berpura-pura. Alangkah alpa dan berdosanya aku. Apakah sisa umurku masih panjang? Atau hanya seketika saja. Aku tidak pasti. Ketika ramai teman mengucapkan selamat panjang umur, hakikatnya umurku semakin pendek. Bukankah tarikh mati setiap insan sudah ditetapkan? Dan hari ini, esok dan lusa aku menapak lagi… semakin hampir pada tarikh kematian yang dijanjikan. Duhai, tertipunya aku ketika menerima ucapan selamat hari jadi… selamat pulakah hari matiku? Aku belum bersedia untuk bertemu-Mu ya Allah. Walaupun aku tahu, siapalah aku untuk menyatakan tidak dan tunggu." 

"Ya, Allah… segala kekuatan hanya pada-Mu jua. Kau yang Maha tahu apa yang terbaik untukku. Aku merayu pada-Mu ya Allah, pada tarikh ini. Untuk mengemis keampunan-Mu dengan tangan yang berdosa, dengan hati yang tercela. Jika tidak mengenangkan yang Engkau Maha Pengampun, aku tidak akan datang ya Allah. Rasa malu dan hina untuk meminta. Apakah aku diterima?"

"Ya, Allah di hari ini, kupinta dileraikan kusut fikiranku. Mohon dijinakkan nafsu liarku. Tenangkanlah gejolak hati ini."

"Wahai yang Maha Adil, kutiplah aku untuk menumpang sekalipun di pinggiran rahmatMu. Walau sering aku lupa, tetapi aku sentiasa mendamba. Entah mengapa gelombang rasa ini sering datang dan pergi. Gelombang mujahadah ini tidak pernah tenang. Jangankan mutmainnah, malah ammarah pula yang sering melanda. Kekadang aku sendiri bertanya, akukah ini? Terasa diri bersalin dua, tiga dan… Ya, Allah, jauhkan aku dari topeng munafik yang menipu-daya ini. Aku bukan Hanzalah yang mencurigai dirinya munafik walau taqwanya melimpah. Bukan juga Umar Al Khattab, yang tegar memukul diri walaupun sedikit berdosa. Pun bukan seumpama Rabiahtul Adawiyah yang sentiasa berkata: “Sesungguhnya istighfarku memerlukan satu istighfar lagi.” Aku juga tidak mampu menangis kerana dosa… Hatiku keras yang amat. Kucuba menangis dengan merasa kesal. Tapi gagal. Mengapa aku tidak mahu menangis kerana gagal menangis."

"Ya Allah, kerasnya hatiku ini. Mohon dilembutkan. Atau mohon aku diberi ‘hati’ yang lain. Hati yang ada ini bagaikan sudah mati ya Allah. Aku kembara telah jauh. Namun kolam hatiku kian keruh. Beban tambah berat, diriku kian penat. Urusan kian payah. Jiwa semakin gundah. Justeru, mudah-mudahan di hari lahirku ini aku akan ‘dilahirkan’ semula. Lahir sebagai insan yang sentiasa mengingatiMu. Yang mampu hidup antara kekangan takut dan lingkungan harap. Takut, kalau-kalau dimurkai. Harap-harap, minta-minta diampuni."

Buat sahabat, teman dan kenalan… terima kasih atas ingatan kalian. Pada yang jauh, maafkan aku kerana gagal mendekat. Pada yang hampir, maaf kerana tidak pandai membelai. Akhirnya terimalah secebis kata ini, (mungkin ini pun masih dari terowong jiwaku yang gelap gelita.)…

“Marilah kita hidup… seperti orang yang menanti mati kerana ingat mati itu… akan mengecilkan segala derita akan mencairkan segala alpa kiranya inilah detik terakhir
marilah kita mulakan semula walau yang masih tersisa hanya sedetik cuma…
itu lebih bermakna!”

Ah, kata pujangga, kita akan temui semula sesuatu di tempat yang kita kehilangannya. Dan sesuatu pengakhiran kekadang membawa kita kepada suatu permulaan yang lebih baik. Ah, teringat ungkapan dalam bahasa Inggeris yang pernah menjadi hiasan meja sewaktu belajar dahulu: “In life, what sometimes appears to be the end is really a new beginning… “
Mudah-mudahan. Ini permulaan yang baik. Amin ya, Allah!

Wednesday, August 6, 2014

Untuk AYAH & IBU yang aku cintai…



Assalamualaikum..

Untuk AYAH & IBU yang aku cintai…
Kalian berdualah jiwa ku.. Yang selalu memberikan semangat dan senyum dalam hari-hariku.. Senyum kalian, adalah kehidupan bagiku.. Tangisan kalian, adalah kehancuranku.. Keringat yang bercucuran di wajah kalian, adalah inspirasiku..

Duhai IBU..
Tanpa engkau aku tak akan menjadi seperti ini. Dengan semangatmu yang kuat, aku dapat berdiri tegak di tengah goyahnya jiwaku di terpa pelbagai dugaan. Tanpa mu, aku hanyalah gadis kecil yang tak akan mengerti tentang tenangnya jiwa seorang perempuan yang gagah. 

IBU, suaramu begitu merdu aku dengar. Di kala kau menceritakan sebuah kisah sebagai penenang tidur ku. Tapi itu dulu IBU.. Dulu.. sebelum aku mengenal kata-kata teguranmu. Namun, di usia ku yang ke 19 ini, aku malu jika kau masih memarahiku. Entah mengapa? Aku tak ada alasan yang tepat sehingga aku malu mengakuinya. Ya.. begitu sombongnya aku. Namun, begitu aku selalu merindukan hal itu IBU. 

IBU, kau adalah perempuan yang paling kuat yang pernah ku kenali. Aku pernah mendengar ceritamu mengenai Sayidatina Siti Khadijah R.A, isterinya baginda Rasulullah SAW, seorang yang penyabar dan tabah semangatnya dalam mengharungi hidup kepada pesuruh Allah yang agung. 

Tugas dan tanggungjawab sebagai isteri dengan memberikan dorongan dan semangat kepada Rasulullah SAW dilaksana sebaik mungkin.. Ya IBU.. hebatnya beliau! 

Siapa yang tak kenal akannya.. Dan mungkin masih banyak lagi wanita-wanita lain yang sama seperti mereka, atau hampir sepertinya..

IBU, KAU PERMATA HATIKU
Namun, di mataku.. kaulah wanita yang paling tabah itu IBU! Kaulah perempuan yang tak pernah dan tak ingin kalah dengan semua keadaan hidup yang begitu sukar di jalani. 

IBU, kau bagaikan malaikatku.. Sewaktu kecil, begitu telitinya kau menjagaku.. Tidak akan kau biarkan seekor nyamuk pun yang menggigiti kulit halusku di waktu itu.. Di saat aku sakit, kau rela tidak tidur untuk menjagaku dan mendamaikan hatiku.. Sentuhanmu, membuatku tak berdaya. Ya.. bagaikan terusap oleh hembusan angin di kala senja. 

Tapi, apa yang dapat ku berikan pada mu saat ini IBU? Tidak ada! Aku hanya dapat menyusahkanmu.. Membuatmu sedih dengan semua kata-kata dan perbuatan yang terkadang menyakitkan hatimu.. Aku hanya membuatmu gelisah, ketika aku lupa waktu pulang kerana kesibukanku sebagai mahasiswa, lalu terkadang aku bertanya? Apakah Allah akan memaafkanku, dengan apa yang telah aku lakukan pada mu IBU? 

Dengan selembar kertas ini. Aku mohon maaf pada mu IBU. Aku tahu, maafku tidak akan bererti apa-apa. Kerana di dalam lubuk hatimu, kau selalu menutup kesalahanku yang begitu banyak ini, dengan CINTAmu yang begitu sangat besar. 

Ya.. aku belum mampu membahagiakanmu saat ini IBU.. Namun, di setiap sujudku, namamu selaluku panggil. Jikalau waktu dunia tak berkehendak untuk kita selalu bersama, tapi aku yakin, di akhirat nanti kita akan saling berpelukan, sambil menikmati indahnya syurga akhirat.. Amin..

AYAH, BERKORBAN APA SAJA
AYAH.. wajahmu selalu tegar.. Walau kulitmu sudah mula kerepot, dan tubuhmu tidak lagi segagah yang dulu.. Namun, aku masih sangat mengenalimu sebagai seorang lelaki yang selalu memberikan semangat dan cinta hingga rela berkorban untuk sang anaknya yang naif ini. 

Betapa sering aku mengecewakanmu AYAH.. Dengan semua keluh kesahku padamu. Dan betapa tak sedar dirinya aku. Ketika aku sampai marah padamu, kerana engkau tak memberikan belanja yang cukup padaku.. 

Padahal disebaliknya, keringatmu mengalir deras, untuk mendapatkan sedikit wang demi memberi nafkah dan menyekolahkan anaknya ini.. Lalu kau tak lena tidur di waktu malam, untuk memikirkan hari esoknya. 

AYAH, aku begitu takut. Dikala doktor berkata bahawa kau harus banyak berehat. Penyakit darah tinggi yang telah menyelamimu sejak puluhan tahun yang lalu, memaksa dirimu untuk berhenti bekerja, dan berhenti memikirkan hal-hal yang berat.. 

Dari itu ku tahu AYAH.. Begitu berat beban yang kau rasakan. Aku sempat berfikir, akan adakah waktu untukku memberi khidmat kepadamu? Namun secepat mungkin aku menghilangkan fikiran itu. Kerana sesungguhnya, aku belum siap untuk kehilanganmu.. Aku mencintaimu AYAH.. 

Aku tahu, kau hanya sempat menghabiskan pelajaran sekolah rendahmu. Kau tak sempat mengecapi rasanya menjadi seorang mahasiswa. Namun, begitu hebatnya kau AYAH. Tekadmu sungguh sangat besar untuk menyekolahkan kelima-lima anakmu ini untuk menjadi sarjana-sarjana yang kau banggakan.. 

Aku tahu, itu semua tidaklah akan terhasil dari sebuah pengorbanan yang sangat besar. Sekarang, tiga anak mu sudah menjadi sarjana AYAH... Dan kami telah berjanji bersama. Untuk membahagiakanmu nantinya.

AYAH.. IBU..
Ketika aku menuliskan surat cinta ini, air mataku tak henti mengalir membasahi pipiku. Kerana aku malu AYAH.. IBU.. aku malu pada diriku sendiri. Yang belum mampu membahagiakan kalian. Aku malu, dikala aku selalu saja meminta, meminta dan terus meminta, tanpa memperhatikan keadaan kalian sebenarnya.. 

Aku sangat mencintaimu, AYAH.. IBU.. sangat mencintai kalian.. 

Maafkanlah aku.. maafkanlah aku, yang belum mampu membalas cinta kalian seutuhnya. Aku yakin, Allahlah yang akan membalasnya, lebih besar dari apa yang mampu kami lakukan nanti.. 

Ketika surat ini telah kalian baca keseluruhanya, aku ingin sebuah pelukan hangat dari kalian berdua.. Aku ingin mencium kaki kalian, dan meminta maaf padamu, AYAH, IBU. 

Ya.. hanya menulis sebuah surat ini yang mampu aku lakukan.. Wajah kalian, akan menjadi kekuatanku, di saat aku lemah. Menjadi inspirasiku, di saat aku diuji. Dan menjadi cita-citaku, untuk selalu membahagiakan kalian..

Terima kasih AYAH..
Terima kasih IBU..
Aku mencintaimu AYAH..
Aku mencintaimu IBU..

Friday, June 20, 2014

Menyambut Tamu Agong...

Bismillahirrahmanirrahim............................

Sahabat Hikmah…

Bagaimanakah perasaan Anda jika ada seorang tamu yang Anda cintai dan rindukan memberitahu, bahwa ia akan datang dan tinggal bersama Anda selama beberapa hari, apa yang akan Anda lakukan? Tidak diragukan lagi, Anda akan senang dan berbahagia, kemudian Anda akan bersiap-siap menyambut kunjungan itu dan sedapat mungkin Anda akan merapikan diri, membersihkan rumah dan menyiapkan acara-acara yang menarik dalam rangka kunjungan itu. Bukankah demikian ? Jawabannya adalah, “Tentu !”

Sahabat Hikmah…, bagaimana jika tamu itu bukan saja Anda cintai, akan tetapi juga dicintai Allah, Rasul-Nya dan seluruh kaum muslimin? Bagaimana jika tamu ini selama tinggal bersama kita antara siang dan malam-nya membawa kebaikan dan keberkahan?

Tamu yang dimaksud itu tidak lain adalah RAMADHAN,
bulan yang mulia,
bulan Al-Qur’an,
bulan shiyam,
bulan bertahajjud dan qiyamullail,
bulan kesabaran dan takwa,
bulan kasih sayang,
bulan ampunan dan terbebasnya hamba dari api neraka,
bulan yang terdapat di dalamnya suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan,
bulan di mana syetan dibelenggu, pintu neraka ditutup dan pintu syurga dibuka,
bulan di mana amal kebaikan dilipatgandakan dan penuh berkah dalam ketaatan,
bulan pahala dan keutamaan yang agung.

Maka sayugianya setiap yang mengetahui sifat-sifat tamu ini untuk menyambutnya sebaik mungkin, mempersiapkan berbagai amal kebajikan agar memperoleh keberuntungan yang besar dan tidak berpisah dengan bulan itu, kecuali ia telah menyucikan ruh dan jiwanya. Allah Ta’ala berfirman, artinya,

“Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu” (Asy-Syam: 9).

Rasulullah dan para sahabatnya telah memahami betapa tinggi nilai tamu tersebut. Oleh karena itu, diriwayatkan, bahwa mereka berdo’a kepada Allah agar dipertemukan kembali dengan Ramadhan sejak enam bulan sebelumnya, dan apabila mereka mengakhirinya, mereka menangis dan berdo’a kepada Allah agar amal mereka pada bulan-bulan yang lain diterima, demikian seperti dinukil Ibnu Rajab rahimahullah.

Bagaimana Kita Menyambut Bulan Ramadhan?

Untuk menyambut bulan yang mulia ini, kami ringkaskan beberapa point penting sebagaimana berikut:

1) Berdo’a, semoga Allah memperpanjang umur kita sampai pada bulan Ramadhan, seperti yang dilakukan oleh sebagian kaum salaf, begitu pula memohon kepada Allah pertolongan dan kekuatan dalam menunaikan shaum, qiyamullail dan beramal shalih di dalamnya. Allah Ta’ala berfirman, artinya,

“Hanya kepada Engkaulah kami beribadah dan hanya kepada Engkaulah kami minta pertolongan”. (Al-Fatihah:5)

2) Kebersihan dan kesucian, maksudnya adalah kebersihan ma’nawi yaitu taubat yang tulus dan sebenar-benarnya dari segala dosa dan maksiat. Bagaimana mungkin seseorang menunaikan shaum sedangkan dia berbuka dengan sesuatu yang haram, atau meninggalkan shalat, atau durhaka kepada kedua orang tua, sehingga Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam melaknat dan malaikat Jibril pun mengamininya?

Bagaimana kita menginginkan shaum yang diterima dan bermanfaat, sedangkan kita berada dalam keadaan melakukan dosa ini dan itu? Belumkah kita mendengar sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam yang artinya:

”Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak membutuhkan puasanya dari makan dan minum”. (HR. Al Bukhari).

“Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan bagian apa-apa dari puasanya, kecuali lapar dan dahaga”. (Shahih Al Jami’).

Maka marilah bertaubat dengan taubat yang tulus dan sebenar-benar taubat, sebab pintu taubat masih terbuka. Dan taubat itu bukan sekedar meninggalkan perbuatan dosa, akan tetapi dengan mengembalikan hati dan hawa nafsu kepada Dzat Yang Maha Mengetahui alam ghaib, “Maka kembalilah kepada Allah”. (Adz-Dzariat:50).

3) Hendaknya kita dengan sepenuh hati melakukan shaum sebaik-baiknya dan beramal shalih pada bulan Sya’ban. Sebab pada bulan Sya’ban ini segala amal perbuatan diangkat kepada Allah, sebagaimana sabda Rasululah Shalallaahu alaihi wasalam yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid.

“Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam melakukan shaum sepanjang bulan Sya’ban atau melakukan shaum pada bulan itu kecuali beberapa hari saja beliau tidak melakukannya”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

4) Di antara masalah penting lainnya adalah bertafaqquh (memahami) hukum-hukum shaum dan mengenal petunjuk Nabi Shalallaahu alaihi wasalam sebelum memasuki shaum; mempelajari syarat-syarat shaum, syarat sahnya, yang membatalkannya, hukum shaum pada hari yang diragukan, apa yang boleh, wajib atau haram dilakukan oleh seseorang yang sedang melakukan shaum, apa etika dan sunnah-sunnahnya, hukum-hukum qiyamullail, berapa bilangan raka’atnya, hukum-hukum shaum bagi yang berhalangan baik karena safar (bepergian) atau sakit, hukum zakat fitrah dan lain sebagainya. Begitu pula mengenai petunjuk Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dalam bulan Ramadhan yang bertalian dengan diri beliau, shaumnya, qiyamullailnya, kemurahan hatinya, pemeliharaan dirinya serta keteladanan beliau dalam bertadarrus Al-Qur’an, juga yang berkaitan dengan keluarga dan umatnya. Sebab segala sesuatu harus didahului dengan ilmu dan pemahaman sebelum mengamalkannya.

5)Mempersiapkan acara-acara menyambut “tamu agung”, di antaranya dengan membaca Al Qur’an, mempelajarinya kemudian menghafalnya, qiyamullail, memberi ifthar (buka puasa) kepada orang-orang yang berpuasa, melakukan umrah, i’tikaf, dan berlomba dalam kebaikan dengan semangat fastabiqul khairat, shadaqah, dzikir, penyucian jiwa dan lain sebagainya.

Sahabat Hikmah…
Demikianlah ringkasan bagaimana kita menyambut bulan Ramadhan yang dapat kami kemukakan. Kita berdo’a semoga Allah berkenan memberi taufiq dan hidayahNya kepada kita agar dapat beramal shalih pada bulan Ramadhan.

“Ya Allah, pertemukan kami dengan bulan Ramadhan dan berilah kami pertolongan untuk dapat menunaikan shiyam, qiyam, dan amal shalih di bulan Ramadhan dan di bulan-bulan lainnya. Teguhkanlah kami pada ketaatan sampai kami menemui-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan segala do’a”. Amin.

Selawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.

Wassalam..........

Wednesday, June 18, 2014

Suami Isteri...Kena Baca Ni..(Sorry..ada unsur2 18sx sikit...sikit jer tau...)

Tanggungjawab Isteri Pada Suami, Syurga
Assalamualaikum wbt..

(Sebelum jadi balu atau janda, elok aku bagi nasihat buat semua pengantin perempuan di luar sana)

Memiliki suami idaman, adalah impian semua wanita di dunia ini, lalu muncul semangat yang membara untuk menjadi isteri yang terbaik buat suami tercinta, tapi malangnya di tengah jalan kehidupan berumatangga, mata tiba tiba dah tak tertahan dengan debu yang menerpa ketika menyapu rumah, atau hati sedih melihat tangan yang menjadi kasar dan keras setelah bergelumang di antara kotoran pakaian dan sabun pencuci..

Di dapur pula masih banyak pinggan mangkuk yang belum di cuci, periuk kuali yang belum di gosok, dan gelas cawan yang masih berbaki air minuman, mula di naiki semut dan serangga..

Lafaz menjadi lelah mengenangkan kain baju yang masih terendam belum di cuci, yang sudah dicuci pula belum dijemurkan, dan yang sudah di jemur pada ampaian masih belum di angkat untuk di asingkan.., masih belum bergosok dan masih belum berlipat…

Anak anak pula cepat kotorkan diri, juga cepat laparkan diri lalu kencing serta berak merata rata..

Kemudian datang tetamu ketika rumah masih berselerak, kain baju dan pinggang mangkuk yang bertabur taburan seperti pasir di tepian pantai..Oh! apa yang aku nak masak malam ini?

Nanti petang suami pulang, ingin melihat rumah bersih dan kemas, ingin makan masakan sama rasa seperti masakan ibunya, ingin berehat menonton TV, sambil memesan makanan segera dan minuman panas seperti berada di restoran lagaknya..

Lalu menangislah wanita itu mengenangkan kehidupannya yang menyedihkan, beban kerja bertambah banyak tapi suami tak tolongpun, anak pula berak tapi suami tak ingin nak basuh, lalu hujan turun lantas suami terus tertidur membiarkan kain baju basah di jemuran..

Sebelum tidur suami berpesan, pakaian ke pejabat mesti disiapkan sebelum subuh, mesti bergosok dan stokin harus berbau wangi…
Dan di malam hari pula, masih ada kerja dari suami kepada isteri, yang mana isteri dibogelkan suami lalu dintindih sepanjang malam…
Ok, cukup sampai situ.
Persoalannya?, setelah korang para isteri buat semua perkara di atas, bersusah susah dari awal kahwin hingga hari ini, tapi kenapa suami masih tak bahagia hidup bersama korang?, sehingga sanggup marah korang, tengking korang, pukul korang, dan akhirnya ceraikan korang?
Kenapa?
Ok, sebelum tu, biar aku cerita pada korang akan apa peranan sebenar isteri pada suami secara batiniah, sebab korang dalam bab lahirian, semua dah tahu, semua dah pandai masak, kemas rumah, dan basuh kain baju, tapi dalam hati ada sifat yang tak betul seperti perasan diperlukan, perasan bagus, perasan di salahkan, perasan dibebankan dan sebagainya yang buat suami rasa tak best duduk sebumbung dengan korang lalu sanggup marah dan tengking korang, dan sanggup melihat korang menderita… isk…
Sebenarnya, ibu ibu dan puan puan sekalian, senang cerita, terdapat tiga jenis isteri,
Pertama adalah jenis yang derhaka pada suami, kedua yang Nampak taat tapi dalam hati derhaka dan yang ketiga adalah opposite pada dua golongan tadi, tidak derhaka pada suami sama ada secara batin atau zahir, dan dah tentu golongan yang ketiga akan masuk shurha, dan golongan kedua masih boleh di selamatkan dan golongan yang pertama eloklah belajar tentang kehidupan neraka supaya tidak janggal apabila tiba di sana kelak..
Kenapa jadi macam tu?
Begini ceritanya,
Korang tahu tak bahawa seorang anak itu tak boleh meninggikan suara pada ibunya, walaupun hanya berkata “Oh” sekalipun kerana shurga itu ada di bawah tapak kaki ibu.., dan dalam kitab ada menceritakan kisah anak yang soleh yang mana walaupun ibu bapanya derhaka pada Allah tapi mereka tetap melayani dengan baik sehingga Allah menaikkan darjat si anak tadi..
Moral cerita adalah kita tidak boleh marah atau tinggikan suara pada mak sampai bila bilapun kerana itu adalah perbuatan derhaka yang boleh membawa ke neraka..,
Bagaimana jika mak kita buat silap? Tak solat atau tak nak tutup aurat atau suka pakai barang kemas melampau lampau, apa kita perlu buat?
Tetap kita tak ada hak untuk marah atau tinggikan suara pada mak kita sampai bila bilapun kerana orang itu adalah mak kita, maka kita hanya boleh nasihat dengan lemah lembut, tunaikan hak sebagai anak dan serahkan pada Allah untuk membuat keputusan, di samping itu kita wajiblah berdoa agar ibu kita dapat membetulkan kesilapan mereka.., faham?
Kita tak boleh merajuk dengan mak kerana dosa mereka, hak kita sebagai anak tetap kena tunaikan, jaga makan minum mereka, tunaikan keperluan mereka walaupun mereka hidup derhaka pada Allah!
Kerana mereka adalah ibu kita dan shurga kita ada dalam ketaatan kita pada mereka tak kira siapa mereka dan dosa mereka..
Ok, bab ibu dan anak semua dah faham..
Tapi ramai perempuan tak faham bahawa shurga mereka ada pada suami mereka!
Korang tahu tak bahawa seorang isteri itu tak boleh meninggikan suara pada suaminya, walaupun hanya berkata “Oh” sekalipun kerana shurga itu ada di bawah tapak kaki suami?.., dan dalam kitab ada menceritakan kisah isteri yang solehah yang mana walaupun suaminya derhaka pada Allah tapi mereka tetap melayani dengan baik sehingga Allah menaikkan darjat si isteri tadi..,
Moral cerita adalah kita tidak boleh marah atau tinggikan suara pada suami sampai bila bilapun kerana itu adalah perbuatan derhaka yang boleh membawa ke neraka..,
Bagaimana jika suami kita buat silap? Tak solat atau kahwin dengan perempuan lain, apa kita perlu buat?
Tetap kita tak ada hak untuk marah atau tinggikan suara pada suami sampai bila bilapun kerana orang itu adalah suami kita selagi mereka tidak ceraikan kita, maka kita hanya boleh nasihat dengan lemah lembut, tunaikan hak sebagai isteri dan serahkan pada Allah untuk membuat keputusan, di samping itu kita wajiblah berdoa agar suami kita dapat membetulkan kesilapan mereka..,
Kita tak boleh merajuk dengan suami kerana dosa mereka, hak korang sebagai isteri tetap kena tunaikan, jaga makan minum mereka, tunaikan keperluan mereka walaupun mereka hidup derhaka pada Allah! walaupun suami korang mengaku tuhan macam Firaun,, tapi isteri firaun tetap masuk shurga kerana hak isteri adalah khidmat pada suami, faham?
Kerana mereka adalah suami korang dan shurga korang ada dalam ketaatan korang pada mereka tak kira siapa mereka dan dosa mereka..
Sesungguhnya, Isteri yang menjaga solat, puasa dan taat pada suami, maka semua ikan-ikan di laut, burungdi udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanyaberistighfar baginya dan Allah SWT mengizinkannya memasuki surga dari pintu mana saja yang korang kehendaki, apa lagi nak di kata?
Tapi aku tengok zaman sekarang, ramai perempuan yang selamba jer marah marah kat suami, siap tinggi suara lagi sehingga aku yang duduk sebelah rumahpun boleh dengar.., lepas tu berleter kat suami macam ibu yang berleter pada anaknya, tapi suami diam sahaja sebab takut kat bini, apa punya dayus ntah? Kenapa tak tempeleng sahaja perempuan yang mulut leser tu! Selamatkan mereka dari lidahnya di gunting dengan api neraka!
Aku tahu korang dah banyak servis kat suami dan anak anak, dah penat, dah masak, kemas rumah, dan basuh kain baju tapi kenapa nak cakap tengking tengking dengan suami jika suami buat silap?, ingat suami ni anjing ke nak kena salak hari hari.., cuba korang takut sikit kat tuhan, sekali korang mati tanpa keredhaan suami, tak cium bau shurga ler nampaknya.., oh..
Cuba korang cakap pelan pelan dengan suami, dan jika mereka buat salah dan dosa, korang tetap tak ada hak untuk marah atau tinggikan suara pada suami sampai bila bilapun kerana orang itu adalah suami korang selagi mereka tidak ceraikan korang, maka korang hanya boleh nasihat dengan lemah lembut, menasihat sambil menangispun takpe, dan tunaikan hak sebagai isteri lalu serahkan pada Allah untuk membuat keputusan, di samping itu korang wajiblah berdoa agar suami korang dapat membetulkan kesilapan mereka..,
Ini tidak, suami lepak minum teh tarik dengan kawan sepejabat korang berleter, suami tengok bola korang membebel, suami tidur kat ruang tamu tak tolong korang kat dapur korang menyalak macam anjing, lepas tu berangan nak dapat keluarga bahagaia konon, sedang suami hati tertekan tapi sebab lelaki jenis yang tak suka berkongsi masalah, maka korang teruskan membebel hari hari, sedar tak sedar, suami dah kahwin lain baru nak terhegeh hegeh mintak maaf dan bertanya, apa dosa saya bang?
Dosa kau adalah bercakap dengan nada tinggi kat suami!
Dah pergi mintak maaf dekat suami masing masing..Tak payahlah korang nak komplen suami korang pemalas, duduk rumah hari minggu pakai baju cantik-cantik tapi melepak depan TV sambil up date DVD movie.., lepas tu baca surat khabar, ataupun tidur, sedangkan apa salahnya tolong saya masak dan basuh baju?
Oii!! orang perempuan, masa suami korang bujang dulu, dialah kaki lepak dekat luar, mat rempit, kaki wayang, kaki pancing, kaki impak maksima, kaki bola dan sebagainya..
Bila dah kahwin dengan korang, kenalah duduk rumah jaga korang, jaga keselamatan korang, korang nampak jer mereka terbongkang depan TV atau lepak baca akhbar, tapi mereka sebenarnya sedang mengawasi keselamatan rumah tangga, tak percaya cuba korang buat-buat pengsan kat dapur, dah tentu suami korang dengan risaunya hantar korang ke klinik.., serius!
Ini bermakna , korang kena syukur bila suami lepak tak buat apa-apa kat rumah, korang nak mereka pergi mancing atau lepak dengan kawan-kawan kat kedai awek siam pekena tom yam sampai jam 3 pagi? Korang nak mereka pergi karaoke di kelab dandut? Tahu tak nak! Habis tu bila mereka lepak kat rumah, boleh pulak korang membebel macam syaitan!
Sebenarnya duduk di rumah adalah satu mujahadah bagi suami yang banyak kawan-kawan, jadi kurangkan penderitaan mereka dengan biarkan mereka dapat berehat dengan selesa, upah mereka dengan teh tarik dan keropok goreng.., urut belakang suami , dan sesekali gunakan cakar harimau, apa salahnya?,
Korang tahu tak? Antara ciri rumahntangga bahagia, suami lebih suka lepak di rumah bersama isteri berbanding lepak bersama kawan-kawan bujang, atau lepak sorang diri di tepi kolam memancing.. , biar mereka lepak kat rumah tak buat kerja, kerana lepaknya suami dirumah adalah tanda rumatangga bahagia, tau takpe!
Jadi, mulai hari ini, jangan sesekali meninggikan suara pada suami, kerana mereka adalah jalan anda ke shurga.., boleh InsyAllah?
Ok, habis satu bab, aku nak pergi kepada satu bab lagi yang lebeh penting dalam menceritakan bab derhaka secara batin ini..
Begini ceritanya…
Kebanyakkan perempuan memang cukup bagus dalam member khidmat pada suami dan anak-anak, rumah kemas, masakan sedap, kain baju berlipat cantik serta bergosok kemas, anak anak pula kelihatan bersih dan dapur serta bilik air sentiasa berkilat menyilaukan pandangan mata…
Tapi dalam hati ada benda tak baik.. Iaitu member khidmat dengan sangkaan bahawa suami berhajat padanya..
Sedangkan seorang isteri itu patut memberi khidmat dengan sangkaan bahawa dia yang berhajat pada suaminya, bukan suami berhajat padanya!
Nampak macam takde beza, tapi hasil berkhidmat di sepanjang perkahwinan akan dapat dinilai apabila suami rasa tak best dengan korang sebab korang dalam member khidmat, ada sangkaan bahawa suami berhajat pada korang, tak ke hampeh?
Kenapa jadi macam tu?
Begini ceritanya…
Seorang perempuan, yang member khidmat dengan sangkaan bahawa suami berhajat padanya.. apabila suami tegur sedikit tentang layanan yang kurang memuaskan, mulalah melenting?, apa abang ingat saya ni orang gaji ke? Abang ingat saya tak letih kerja kat pejabat? Abang ingat abang tu anak Raja? Ops, mungkin korang tak cakap macam tu kat suami, tapi dalam hati berkecamuk dengan perasaan macam tu, itu yang di katakan derhaka dalam hati…, dan hasilnya, korang akan buat kerja dengan tak ikhlas sebab hati bengang kerana suami asyik komplen tentang mutu servis korang yang memang teruk!
Masak tomyan rasa macam air panas bergaram, baik Abang makan Mee gee tomyam!
Jadi nak buat macam mana?
Maka korang kenalah memberi khidmat dengan sangkaan bahawa korang yang berhajat pada suami, bukan suami berhajat pada korang, yang mana seorang perempuan, yang member khidmat dengan sangkaan bahawa dia yang berhajat pada suaminya.. apabila suami tegur sedikit tentang layanan yang kurang memuaskan, maka dia yang akan minta maaf, tersenyum dan membaiki kesalahan dengan serta merta, yang lebih bagus lagi, kisah seorang wanita yang pertama sekali masuk shurga, yang mana di waktu hidupnya, apabila suami pulang, di hulurnya rotan supaya suami pukul jika ada mana mana servis yang tak memuaskan!
Tapi korang tak perlulah kena hulur rotan.., cukup dalam hati timbul perasaan memberi khidmat dengan sangkaan bahawa korang yang berhajat pada suami, kerana wanita itu mulia dan mencapai darjat yang tinggi di shurha adalah melalui amalan berkhidmat, dan korang dapat member khidmat kerana korang ada suami, tanpa suami korang tak dapat nak khidmat, maka koranglah yang berhajat pada suami dalam member khidmat yang seterusnya akan menaikkan darjat korang di Akhirat! subhaAllah!
Dan bagi yang tak tahu, sudah banyak hadith yang cerita tentang kelebihan khidmat, Antaranya,
Apabila seorang suami pulang kerumah dalam keadaan letih dan isterinya melayani dengan baik maka mendapat pahala jihad.
Seorang isteri yang menghabiskan malamnya dengan tidur yang tidak lena karena menjaga anak/suami yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba sahaya.
Lepas tu pulak, Isteri yang melihat suaminya dengan kasih sayang, maka akan Allah pandang mereka dengan penuh rahmat.
Kemudian, Isteri yang menyapu lantai dengan berzikir pula akan mendapat pahala seperti menyapu lantai Baitullah.
Lagi? Isteri yang memicit kepala suaminya tanpa disuruh baginya pahala 7 ketul emas, kalau di suruh?dapat pahala 7 ketul perak

Nak lagi? isteri yang berkhidmat tanpa derhaka dalam hati, mendapat pahala seperti solat selama 12 tahun, lepas tu, isteri yang menjaga solat di awal waktu, puasa ganti cepat cepat, dan taat pada suami, maka Allah SWT mengizinkannya memasuki shurga dari pintu mana saja yang korang suka..

Tak cukup lagi? Korang masak lalu terkena bahang akan di jauhkan api nereka, jemur baju maka matahari akan berdoa keampunan dan akhir sekali korang akan masuk surga 500 tahun lebih awal dari suami dan menjadi ketua bidadari bla bla bla bla.. (panjang nak cerita)

Ok, cukup sampai sini.., moralnya adalah:

Berkhidmatlah pada suami dengan sangkaan yang betul iaitu korang yang berhajat pada suami, bukan suami berhajat pada korang, kerana wanita itu mulia dan mencapai darjat yang tinggi di shurga adalah melalui amalan berkhidmat, dan korang dapat member khidmat kerana korang ada suami, tanpa suami korang tak dapat nak khidmat, maka koranglah yang berhajat pada suami dalam member khidmat yang seterusnya akan menaikkan darjat korang di Akhirat! subhaAllah!

Kadang kadang cuba korang fikir, apa bezanya korang wanita Malaysia?, berbanding dengan wanita di Negara miskin seperti Bangaladesh, Kemboja, Burma, Pakistan dan lain lain pendalaman di Negara ketiga..

Mereka hidup dalam keadaan letrik tak ada, air kena ambik dari telaga, baju kena basuh dekat sungai, susu kena perah dari tetek lembu, masak roti guna tahik lembu sebagai bahan bakar, tepung kena tumbuk dengan batu.., tidur hanya di atas tanah dan rumah di buat dari tanah liat, dan mereka hidup sepeti ‘hamba’ kepada suami masing masing, lepas tu jika silap mereka akan di rotan, dan malam hari masih ada kerja dari suami kepada isteri, yang mana isteri dibogelkan suami lalu dintindih sepanjang malam…, rumah tiada Astro, DVD, atau kalkulator..,

Cuba korang fikir lagi, kenapa mereka di lahirkan di sana sebagai wanita yang hidup dalam Negara miskin? sedang korang rakyat Malaysia hidup mewah, air keluar dari kepala pair siap dengan penapis lagi, mesin basuh automatic, dapur ada blower, berhabuk sikit boleh vacuum, atas kepala ada kipas dan air cond, TV ada remote, tidur atas tilam empuk, duduk dalam rumah batu, ada internet dan boleh baca blog supervain hari hari..

Bersyukurlah jadi wanita Malaysia dan bersyukurlah dapat berkhidmat pada suami dalam Negara yang aman ini.., Allah dah takdirkan korang jadi wanita di Malaysia, kenapa nak bersedih lagi?

Bersyukurlah!

Sesungguhnya, isteri yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah semua pintu-pintu neraka dan terbukalah pintu-pintu syurga. Maka masuklah korang dari mana-mana pintu yang korang kehendaki tanpa dihisab…

Nikmat mana lagi yang korang dustakan?

Sekian…



p/s...hahha...panjang lebar mamt ni berleter... Jadi...kalau isteri tak taat pada laki macam ni... salah ke...

saya ni manusia biasa.sedang berusaha untuk membaiki diri.sedikit tak bersetuju dengan pendekatan nasihat yang digunakan,sepatutnya ada unsur2 nasihat pada suami dan bukan hanya meletakkan semua kesalahan pada wanita. wanita adalah manusia yang lemah dan suami perlu memberi bimbingan.-misya